Apa itu Copywriting? Ini Definisi, Jenis, dan Contohnya

apa itu copywriting ini definisi jenis contohnya

Di dalam dunia pemasaran, copywriting yang efektif dapat menjadi kunci keberhasilan, baik Anda menjual peralatan memasak ataupun menawarkan layanan asuransi.

Ini penting karena kata-kata yang digunakan dapat membuat perbedaan besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Dapat dikatakan bahwa copywriting memainkan peran vital dalam meningkatkan penjualan dan konversi.

Karena itu, sejak dulu keahlian copywriting tak pernah redup popularitasnya, bahkan kian santer sejak semakin eksisnya media sosial.

Apakah Anda sedang mempertimbangkan copywriting sebagai karier berikutnya? Atau sebagai pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan?

Panduan ini akan membantu Anda memahami konsep dasar copywriting dan bagaimana menggunakannya untuk meningkatkan kesuksesan merek Anda.

Pengertian Copywriting

Copywriting adalah strategi dalam pembuatan konten yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk atau menggunakan layanan.

Seorang copywriter harus memikirkan karakter persuasif dari tulisannya dan menggunakan pemicu yang tepat untuk membangkitkan minat pembaca dengan tujuan meningkatkan konversi dan penjualan.

Meskipun mungkin terdengar baru, copywriting sebenarnya telah ada sejak lama. Istilah “copy” pertama kali didefinisikan pada tahun 1828 oleh Noah Webster, istilah tersebut merujuk pada “sesuatu yang asli yang harus ditiru dalam tulisan dan pencetakan”.

Namun, definisi ini telah berubah seiring waktu, terutama pada pertengahan 1870-an, di mana copywriter menjadi istilah yang digunakan untuk profesional yang menulis iklan yang membedakan mereka dari penulis berita tradisional.

Dengan popularitas internet dan munculnya  digital marketing, copywriting menjadi semakin penting dalam strategi pemasaran. Ini dapat membantu menarik perhatian target audiens, memanfaatkan emosi mereka, membangun rasa ingin tahu, dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan.

Copywriting juga dapat meningkatkan kesadaran merek, menghasilkan prospek berkualitas lebih tinggi, dan membantu memperoleh pelanggan baru.

Di dalam digital marketing, copywriting sering ditemukan dalam berbagai bentuk konten, seperti iklan PPC, iklan media sosial, email penjualan, halaman produk, landing page, dan siaran pers.

Perbedaan Copywriting dan Content Writing

Copywriting dan content writing sering kali dikaitkan, namun keduanya memiliki perbedaan yang penting. Content writing bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, atau hiburan kepada audiens.

Di mana pada akhirnya bertujuan untuk membangun kepercayaan dengan audiens agar mereka kembali untuk membaca banyak konten. Di sisi lain, copywriting tidak hanya informatif, edukatif, atau menghibur, tetapi juga persuasif dan promosi.

Tujuannya adalah untuk menggerakkan audiens untuk melakukan tindakan tertentu, seperti meng-klik link, melakukan pembelian, atau mendaftar untuk uji coba. Copywriting memiliki nada yang lebih langsung dan mendorong yang bertujuan untuk memicu respons segera dari pembaca.

Jadi, sementara content writing berfokus pada memberikan nilai tambah kepada pembaca, copywriting lebih menekankan pada mempengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan tertentu sekarang.

Jenis-jenis Copywriting

Sama seperti jenis pekerjaan lainnya, copywriting memiliki berbagai jenis atau spesialisasi, di mana masing-masing dengan tujuan dan pendekatan yang berbeda:

  1. Ad copywriting: bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar mengambil tindakan dengan kata-kata yang singkat dan kuat. Setiap kata dianggap penting dan harus mengarah pada isu atau masalah tertentu serta menunjukkan produk atau layanan sebagai solusi yang tepat. Iklan jenis ini dapat memiliki dampak besar pada tingkat konversi.
  2. Email copywriting: menyusun email dengan subjek yang menarik dan isi yang persuasif untuk menghasilkan respons yang diinginkan dari pembaca, seperti melakukan pembelian atau mendaftar untuk sesuatu.
  3. Social media copywriting: membuat konten postingan yang berbicara langsung kepada audiens Anda, tetapi harus disesuaikan dengan platform media sosial yang berbeda untuk mencapai hasil terbaik.
  4. Technical copywriting: menguraikan informasi teknis menjadi langkah-langkah yang mudah dipahami, seperti dalam artikel petunjuk penggunaan produk. Meskipun informatif, technical copywriting juga mendorong pembaca untuk mengambil tindakan tertentu.
  5. SEO copywriting: menggunakan taktik khusus, seperti penggunaan keyword yang relevan, untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari dan, pada saat yang sama juga mempengaruhi pembaca untuk mengambil tindakan yang diinginkan.

Tugas Seorang Copywriter

Seorang copywriter biasanya membuat rencana sebelum mulai menulis. Setelah memahami gambaran umum proyek pekerjaannya, langkah selanjutnya adalah melakukan riset dari berbagai sumber. Ini mencakup:

  1. Mencari fakta pendukung untuk memperkuat klaim produk atau layanan.
  2. Menemukan detail menarik untuk membuat konten lebih menarik dan unik.
  3. Mencari cerita organisasi atau pelanggan untuk menambah daya tarik dan koneksi emosional.
  4. Mencari sudut pandang baru untuk membuat konten lebih mengejutkan dan menarik perhatian pembaca.

Pertanyaan yang ingin dijawab oleh copywriter meliputi apa yang sedang dibicarakan konsumen, keyword yang relevan, dan ketersediaan wawancara terkait.

Copywriter bahkan dapat mencoba produk atau layanan untuk menemukan cara baru dalam menyampaikannya. Setelah riset selesai, langkah berikutnya adalah menulis dan mengedit teks hingga cukup singkat namun memenuhi tujuan persuasifnya.

Contoh Copywriting

Sejak dulu copywriting telah digunakan secara luas di berbagai industri. Mulai dari industri fashion, makanan dan minuman, teknologi, hingga otomotif. Banyak merek menggunakan copywriting untuk menjual produk mereka dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Penggunaan copywriting membantu merek-merek ini menonjol di antara pesaingnya dan menciptakan daya tarik bagi audiens yang tepat.

Dengan copywriting yang tepat, merek dapat dengan mudah menarik perhatian audiens yang sejalan dengan visi dan misi mereka, seperti pada beberapa contoh copywriting dari brand-brand ternama berikut ini.

Introducing the most powerful iPhone ever

Pernyataan “Introducing the most powerful iPhone ever.” dari Apple adalah contoh yang kuat dari copywriting yang menarik. Dalam frasa ini, Apple memperkenalkan iPhone terbaru mereka dengan menyatakan bahwa ini adalah yang paling kuat yang pernah ada setiap perilisannya.

Menciptakan ekspektasi bahwa iPhone terbaru ini memiliki performa yang luar biasa dan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi penggunanya dibandingkan dengan model sebelumnya.

Dengan demikian, pernyataan ini merangsang minat dan keingintahuan konsumen untuk mengetahui lebih lanjut tentang fitur dan kemampuan baru yang ditawarkan oleh iPhone terbaru dari Apple.

Taste the Feeling

Taste the feeling tidak hanya berbicara tentang rasa minuman itu sendiri, tetapi juga mengaitkannya dengan perasaan kebahagiaan, kesegaran, dan kegembiraan yang dirasakan ketika seseorang minum Coca-Cola.

Dengan kata lain, Coca-Cola tidak hanya menjual minuman, tetapi juga perasaan dan pengalaman positif yang bisa didapat dari minum Coca-Cola. Ini dapat membuat konsumen merasa lebih terhubung secara emosional dengan merek dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan mereka.

Kesimpulan

Copywriting tidak hanya tentang penjualan produk, tetapi juga tentang menciptakan hubungan emosional dengan konsumen. Dengan memahami kebutuhan dan emosi audiens, Anda dapat menggunakan copywriting untuk menginspirasi, menghibur, dan membangun kesadaran merek yang kuat.

Karena itu, penting untuk mempertimbangkan penggunaan copywriting yang efektif untuk menarik perhatian pembaca dan mengkomunikasikan pesan dengan lebih kuat dan efisien. Semoga penjelasan dari keluargaharapan.com ini memberikan wawasan baru dalam mengembangkan strategi pemasaran konten Anda!

Andy Chrisman

anything related to digital marketing and IT

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment