Ransomware adalah bentuk serangan cyber yang sangat merugikan, baik bagi bisnis maupun individu saat ini.

Serangan ini bekerja dengan mengenkripsi data yang ada di dalam sistem korban dan meminta tebusan dalam bentuk uang agar data tersebut bisa dikembalikan.

Bahkan, tidak peduli apakah Anda adalah seorang individu biasa atau perusahaan besar, ancaman ransomware tetap sama berbahayanya.

Meskipun banyak pihak, termasuk penegak hukum dan pakar keamanan cyber, berusaha keras untuk memerangi kelompok-kelompok ransomware, fenomena ini terus berkembang dengan cepat.

Di dalam artikel ini, kami akan membahas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang ransomware, mulai dari cara kerjanya hingga langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk mengurangi risiko terkena serangannya.

Apa itu Ransomware?

Ransomware adalah jenis program jahat yang mengunci file dan komputer seseorang, kemudian meminta pembayaran agar akses dapat dikembalikan.

Ketika sistem terinfeksi ransomware, maka file-file menjadi tidak dapat diakses dan korban diminta untuk membayar sejumlah uang agar file tersebut bisa dibuka kembali.

Kini para pelaku biasanya menuntut pembayaran dalam bentuk mata uang digital, seperti bitcoin. Meskipun banyak yang sudah menyadari bahaya dari ransomware, tapi serangan ini masih terjadi dan mempengaruhi individu, bisnis, dan pemerintah.

Jenis-jenis dari Ransomware

Ransomware bisa beragam, dari yang mengganggu hingga yang sangat merugikan. Ada yang hanya mengunci akses Anda ke komputer, sementara yang lain bisa menghapus file Anda atau bahkan membuat sistem operasi Anda tidak berfungsi.

Namun, pada dasarnya, semua ransomware memiliki satu tujuan, yakni meminta pembayaran tebusan.

Meskipun terus berkembang, berikut adalah beberapa jenis ransomware utama:

  1. Filecoder: juga dikenal sebagai encryptor, jenis ini mengenkripsi dan mengunci file pada perangkat yang terinfeksi. Penyerang kemudian meminta pembayaran untuk mendapatkan kunci dekripsi.
  2. Pengunci layar: jenis ini mengunci Anda sepenuhnya dari perangkat Anda. Biasanya meniru lembaga pemerintah dan menginformasikan bahwa Anda melanggar hukum dan harus membayar denda untuk membuka kunci perangkat.
  3. Doxxing: meskipun bukan ransomware, doxxing melibatkan ancaman serius di mana penyerang mendapatkan akses ke data pribadi Anda dan mengancam untuk mempublikasikannya kecuali Anda membayar.
  4. Scareware: ini adalah program perangkat lunak palsu yang mengklaim menemukan masalah pada komputer Anda dan meminta pembayaran untuk memperbaikinya. Scareware seringkali membanjiri layar Anda dengan pesan peringatan palsu.

Kemunculan ransomware yang semakin populer sebagian disebabkan oleh mudahnya akses dan penggunaannya.

Penjahat dapat dengan mudah memperoleh alat sumber terbuka yang dapat disesuaikan untuk meluncurkan serangan baru.

Mereka juga terus meningkatkan kode mereka untuk membuat enkripsi lebih kuat, sehingga memperpanjang umur jenis ransomware yang sudah ada sebelumnya.

Cara Kerja Ransomware

Ransomware bekerja dengan mengunci file atau perangkat Anda, lalu menampilkan pesan meminta uang tebusan untuk membuka kunci. Cara kerjanya seperti ini:

  1. Ransomware mengacak file Anda sehingga tidak bisa diakses tanpa kunci dekripsi. Untuk mendapatkan kunci tersebut, Anda diminta membayar uang kepada penyerang.
  2. Setelah file terenkripsi, pesan tebusan muncul dengan instruksi pembayaran dan tenggat waktu. Jika Anda tidak membayar tepat waktu, maka biaya tebusan bisa bertambah atau file Anda bisa hilang permanen.

Setelah terkena serangan ransomware, mencoba membuka file yang terenkripsi akan menghasilkan pesan kesalahan yang mengindikasikan bahwa file tersebut rusak, tidak valid, atau tidak dapat ditemukan.

Penting untuk dicatat bahwa ransomware tidak hanya mengancam pengguna Windows, tetapi juga pengguna Mac dan perangkat seluler.

Cara Mencegah Ransomware

Selalu penting untuk melakukan pembaruan sistem Anda secara teratur guna mengurangi risiko terkena serangan ransomware yang dapat memanfaatkan celah keamanan.

Selain itu, dengan menggunakan internet dengan bijak dan memasang alat pencegahan ransomware yang handal, sehingga Anda dapat membantu melindungi diri Anda dari serangan ransomware.

Berikut beberapa tips untuk mencegah serangan ransomware:

  1. Selalu perbarui software Anda: Pastikan sistem operasi dan aplikasi Anda selalu diperbarui. Ini membantu menutup celah keamanan yang bisa dieksploitasi oleh peretas.
  2. Cadangkan sistem secara teratur: Melakukan pencadangan rutin pada sistem dan file Anda akan membantu mengurangi risiko kehilangan data akibat serangan ransomware. Gunakan layanan cloud atau penyimpanan fisik untuk menyimpan cadangan file Anda.
  3. Gunakan pemblokir iklan: Pemblokir iklan dapat membantu melindungi Anda dari tautan malvertising dan unduhan drive-by, dua cara umum di mana ransomware menyebar.
  4. Berhati-hatilah terhadap tautan yang mencurigakan: Jangan mengklik tautan yang mencurigakan yang dikirim melalui email atau platform perpesanan. Pelajari cara mengidentifikasi situs web yang tidak aman dan hindari mengunjunginya.
  5. Gunakan perangkat lunak antivirus: Perlindungan antivirus yang kuat dapat membantu mencegah serangan ransomware.

Kesimpulan

Ransomware merupakan ancaman serius yang dapat mengunci akses dan mengenkripsi file pengguna dengan permintaan pembayaran tebusan untuk mengembalikan akses.

Kemunculan berbagai varian ransomware dipicu oleh ketersediaan alat yang mudah digunakan oleh penjahat cyber, serta upaya terus-menerus mereka untuk meningkatkan kode enkripsi.

Penting bagi pengguna untuk selalu waspada dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang disarankan untuk melindungi diri mereka dari serangan ransomware.

Untuk informasi lebih lanjut tentang teknologi, kami mengundang Anda untuk menyimak artikel-artikel menarik di Keluarga Harapan.

By Andy Chrisman

anything related to digital marketing and IT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *